Hari itu, tepatnya di malam jumat tanggal 25 juni 2009. Malam dimana segala gundukan masalah - masalah mbludak semuanya. Huh benar benar malam yang sangat mencekam ( heaa gw melebay ), mengapa mencekam karena saat itu rasanya seperti bejuta kerikil pasir menusuk tubuhku, beribu duri tajam menusuk ke dalam lubuk hatiku.
Langsung ke topik, masa SMA memang waktunya untuk bersenang senang, bergaul dengan teman - teman dan waktunya melirik kanan kiri untuk mencari kekasih sejati hem. Tapi aku terlalu dibutakan oleh hal ini, sehingga aku terkadang tak menyadari betapa sayangnya keluargaku terhadap ku dan aku membalas itu dengan sederetan bantahan dan bentakan. Padahal keluargaku selalu menginginkan yang terbaik untukku tetapi aku terlalu egois aku tak pernah peduli dengan sekitarku. Aku selalu merasa diriku benar dan merasa itulah aku jadi tidak ada yang perlu dibenahi dari diriku. Sehingga masalah - masalah yang ada selalu semakin rumit karena diriku oh sungguh tak bergunanya dirimu nandya.Tapi dari peristiwa malam mencekam itu, aku bisa mengambil hikmah, bahwa keluarga itu penting diatas teman, pacar, atau siapapun, dan aku harus bisa menahan diri untuk tidak berbuat egois dan seenaknya karena sekarang aku bertekad untuk membuat senang keluargaku dan juga semua orang yang aku kenal.
Dan aku pun berharap tekad ku ini akan berjalan dengan lancar karena begiu banyak tetesan air mata yang terbuang malam itu sehingga mata ku ini pun bengkak karena menangis semalam ( kok kaya lagu audi yaa haha ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar